:: Assalamualaikum & Selamat Datang ke Baby Zara E Shop ::

Urusniaga secara ONLINE sahaja

Sebarang pertanyaan, sila hubungi /
SMS / Whatsapp ke 019-5525849 (Nursyafazillah Mohd Salleh)


EMAIL : assyifa251086@gmail.com


All items are READY STOCK !!!!

SERIOUS BUYER only !!!!


* HARGA YG TERTERA ADALAH NORMAL PRICE..SETIAP PEMBELIAN AKAN MENDAPAT HARGA DISKAUN....CPT2 ORDER YE..

Tuesday, June 30, 2009

TAZKIRAH 7

RENUNGAN..

50 tahun kita tertidur????

1 hari 24 jam
Satu TAHUN ?
12 Bulan
52 Minggu
365 Hari
8760 Jam
525600 Minit
31536000 Detik

Distribusi normal manusia meninggal dunia (tahun)
<> 70th
60th - 70th
(65th)
Chart
Kebanyakan manusia meninggal dunia antara usia 60 thn-70thn (majoriti) Puratanya manusia meninggal ± 65 th
"Baligh: Start untuk seseorang di perhitungkan amal baik atau buruknya selama hidup di dunia"
Laki-laki Baligh ± 15 tahun
Wanita Baligh ± 12 tahun
Usia Yang ada untuk kita beribadah kepada-Nya, puratanya:

Mati - Baligh = Baki Usia, :~ 65 - 15 = 50 tahun

50 tahun digunakan untuk apa?
Catatan:


50 tahun=18250 hari=458000 jam
12 jam siang hari
12 jam malam hari
24 jam satu hari satu malam


Gambaran kasarnya:
Mari kita muhasabah bersama..... ....!


Waktu kita tidur ± 8 jam/hari ;
Dalam 50 tahun waktu yang habis dipakai tidur 18250 hari x 8 jam=46000 jam=6 tahun 7 bulan; dibulatkan jadi 17 tahun
Logiknya: Alangkah sayangnya waktu 17 tahun habis di gunakan untuk tidur, padahal kita akan tertidur dari dunia untuk selamanya... ...

Waktu aktiviti kita di siang hari ± 12 jam
Dalam 50 tahun waktu yang habis dipakai untuk aktiviti:
18250 hari x 12 jam = 19000 jam = 5 tahun
Aktiviti disiang hari: Ada yang bekerja, atau bercinta, ada yang belajar atau mengajar, ada yang sekolah atau kuliah, ada yang makan sambil jalan-jalan, dan banyak lagi.

Waktu rehat ± 4 jam
Dalam 50 tahun waktu yang dipakai untuk rehat 18250 hari x 4 jam = 3000 jam = tahun
Rehat: menonton tv, atau mungkin dihabiskan termenung di buai khayalan.... ...


17 tahun + 25 tahun + 8 tahun = 50 tahun
Lalu Bila Nak Beribadah???
Padahal Allah ada berfirman yang bermaksud; "Tidak KUciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepadaKU".
Maut datang menjemput tak pernah bersahut,
Malaikat datang menuntut untuk merenggut,
Manusia tak kuasa untuk berkata-kata,
Allah Maha Kuasa atas syurga dan Neraka,
Terimalah habuanmu seadanya..
Memang benar!!! Menuntut ilmu itu ibadah, kalau niatnya untuk ibadah, tetapi kebanyakannya belajar agar mudah mencari pekerjaan. Sekiranya belajar itu tidak membantu menambah pendapatan kita, kita tidak akan belajar...
Memang benar!!! Bekerja cari nafkah itu ibadah, tapi bekerja yang bagaimana? Ramai orang bekerja untuk hidup bermewah-mewahan dan amat kurang sedekahnya.
" Jarang ada yang menolak untuk dipuji dan dipuja tatkala berjaya "

Lalu Bila Nak Beribadah???
Oh! mungkin solat 5 waktu itu dianggap sudah mencukupi... !
Karena kita fikir; solat wajib besar pahalanya, solat amalan pertama yang dihisab, solat jalan untuk membuka pintu syurga...
Benarkah solat kita itu mencukupi dan diterima !!?

Berapa banyak solat kita dalam 50 tahun???
1 solat = 10 minit ..... 5x solat = 1 jam
Dalam waktu 50 tahun waktu yang terpakai utk solat =8250 hari x I jam 250 jam= tahun

Kesimpulan: waktu yang kita manfaatkan dalam 50 tahun di dunia cuma 2 tahun untuk solat (ini kalau yg solat 10minit! Kalau solat macam ayam patuk tanah..amacam? ) 2 tahun dari 50 tahun kesempatan kita....itupun belum tentu solat kita bermakna berpahala dan di terima.
Dan sekiranya pahala solat kita selama 2 tahun tidak sebanding dengan perbuatan dosa-dosa kita selama 50 tahun; dalam percakapan kita yang selalu dusta, baik yang sengaja ataupun tidak, dalam pertuturan kita yang sering mengguris orang tua kita, dalam harta kekayaan kita yang selalu kedekut terhadap orang faqir, dalam setiap perbuatan kita yang selalu bergelumang dosa...

Logiknya:
Bukan satu yang mustahil kita umat akhir zaman akan berhamburan di neraka untuk mendapatkan balasan kelalaian... .........
Terlalu banyak masa yang terbuang percuma selama manusia hidup di dunia dan semuanya itu akan menjadi bencana..... .......

Penyelesaian:
Tiada kata terlambat walaupun waktu berlalu cepat, isilah ia dengan sesuatu yang bermanfaat!! !!!!!
Ingatlah negeri kita...Akhirat

* Disendkan oleh teman..

Mengapa Cepat Melenting ?

MENURUT seorang pakar psikologi, Dr.Jerry Deffenbacher, ada orang lebih mudah melenting atau 'panas baran', dan ada pula yang tidak menunjukkan kemarahan secara fizikal, sebaliknya menyembunyikan perasaan mereka.

Orang yang panas baran biasanya mengalami daya ketahanan yang rendah terhadap sesuatu situasi. Dia mudah kecewa, mudah berasa gusar,tidak selesa, tidak boleh 'diusik', tidak boleh ditegur, dan akan melakukan sesuatu yang dluar jangkaan. Mengapakah ini terjadi?

Ada banyak faktor yang terlibat dan salah satu daripadanya ialah genetik atau fisiologi. Terdapat bukti bahawa ada bayi yang dilahirkan dalam keadaan mudah mengalami kerengsaan, sering merengek, mudah bebal, dan cerewet. Ini adalah tanda awal yang dapat dilihat.

Satu lagi faktor ialah sosiobudaya. Adakalanya kita diajar bahawa perasaan seperti kecewa atau emosi lain boleh diluahkan, tetapi bukan marah. Ini bermakna kita hendaklah 'menahan' marah, dan jangan meluahkannya. Akibatnya, kita tidak tahu cara untuk mengendalikannya dengan betul.

Selain itu, kajian juga mendapati latar belakang keluarga memain peranan. Lazimnya, orang yang cepat melenting berasal daripada keluarga yang kucar-kacir dan tidak saling berkomunikasi sesama sendiri.

* Copy paste dari email pemberian seorang teman..

Monday, June 22, 2009

HAPPY FATHER'S DAY

kisah seorang bapa



Suatu ketika, ada seorang anak perempuan yang bertanya kepada
ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat ayahnya sedang mengusap
wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang
terbongkok-bongkok, disertai suara batuk-batuknya.

Anak perempuan itu bertanya pada ayahnya : "Ayah, mengapa wajah ayah kian
berkerut-merut dengan badan ayah yang kian hari kian membongkok ?"
Demikian pertanyaannya, ketika ayahnya sedang berehat di beranda.

Si ayah menjawab : "Sebab aku lelaki."

Anak perempuan itu berkata sendirian : "Aku tidak mengerti"…

Dengan kerut-kening kerana jawapan ayahnya membuatnya termenung rasa kebingungan.

Ayah hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anaknya itu, terus menepuk-nepuk bahunya, kemudian si ayah mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang lelaki." Demikian bisik Si ayah, yang membuat anaknya itu bertambah kebingungan.

Kerana perasaan ingin
tahu, kemudian si anak itu mendapatkan ibunya lalu bertanya kepada
ibunya : "Ibu, mengapa wajah Ayah jadi berkerut-merut dan badannya kian
hari kian membongkok? Dan sepertinya ayah menjadi demikian tanpa ada
keluhan dan rasa sakit ?"

Ibunya menjawab : "Anakku, jika seorang lelaki yang benar-benar bertanggungjawab terhadap keluarga itu memang akan demikian."

Hanya
itu jawapan si ibu. Si anak itupun kemudian membesar dan menjadi
dewasa, tetapi dia tetap juga masih tercari-cari jawapan, mengapa wajah
ayahnya yang tampan menjadi berkerut-merut dan badannya menjadi
membongkok?

Hingga pada suatu malam, dia bermimpi. Di dalam
impian itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun
jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata
suatu rangkaian kalimah sebagai jawapan rasa kebingungannya selama ini.



"Saat Ku-ciptakan lelaki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta
sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan
berusaha untuk menahan setiap hujungnya, agar keluarganya merasa aman,
teduh dan terlindung."



"Ku ciptakan bahunya yang kuat dan
berotot untuk membanting-tulang menghidupi seluruh keluarganya dan
kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh
keluarganya."



"Ku berikan kemahuan padanya agar selalu berusaha
mencari sesuap nasi yang berasal dari titisan keringatnya sendiri yang
halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali
dia mendapat cercaan dari anak-anaknya".



"Ku berikan keperkasaan
dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi
keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi
keluarganya dia merelakan badannya berbasah kuyup kedinginan dan
kesejukan kerana tersiram hujan dan dihembus angin, dia relakan tenaga
perkasanya dicurahkan demi keluarganya, dan yang selalu dia ingat,
adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan
hasil dari jerih-payahnya."



"Kuberikan kesabaran, ketekunan
serta kesungguhan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan
membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap
perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerapkali menyerangnya".



"Ku berikan perasaan cekal dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai
dan mengasihi keluarganya, didalam suasana dan situasi apapun juga,
walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya, melukai
hatinya.

Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan
perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap.
Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat
dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling
menyayangi dan saling mengasihi sesama saudara."



"Ku berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengertian dan
kesedaran terhadap anak-anaknya tentang saat kini dan saat mendatang,
walaupun seringkali ditentang bahkan dikotak-katikkan oleh
anak-anaknya."



"Ku berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya
untuk memberikan pengetahuan dan menyedarkan, bahawa isteri yang baik
adalah isteri yang setia terhadap suaminya, isteri yang baik adalah
isteri yang senantiasa menemani, dan bersama-sama menghadapi perjalanan
hidup baik suka mahupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu
akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada isteri, agar tetap
berdiri, bertahan, sepadan dan saling melengkapi serta saling
menyayangi."



"Ku berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti,
bahawa lelaki itu senantiasa berusaha sekuat daya fikirnya untuk
mencari dan menemukan cara agar keluarganya dapat hidup didalam
keluarga bahagia dan badannya yang terbongkok agar dapat membuktikan,
bahawa sebagai lelaki yang bertanggungjawab terhadap seluruh
keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta
segenap perasaannya, kekuatannya, kesungguhannya demi kelanjutan hidup keluarganya."



"Ku berikan kepada lelaki tanggungjawab penuh
sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga ( seri / penyokong
), agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Dan hanya inilah
kelebihan yang dimiliki oleh lelaki, walaupun sebenarnya tanggungjawab
ini adalah amanah di dunia dan akhirat."



Terkejut si anak dari
tidurnya dan segera dia berlari, berlutut dan berdoa hingga menjelang
subuh. Setelah itu dia hampiri bilik ayahnya yang sedang berdoa, ketika
ayahnya berdiri si anak itu menggenggam dan mencium telapak tangan
ayahnya.

"Aku mendengar dan merasakan bebanmu, ayah."



Happy Father's Day to all great fathers!!!

* Diforward oleh kwn..

TAZKIRAH 6 : MENCARI KEBAHAGIAAN

Salah satu kebahagiaan adalah ketika melihat orang yang kita cintai bahagia. Kebahagiaan jenis ini tingkatnya lebih tinggi dari kebahagiaan yang bersifat individual. Boleh jadi, ini masuk dalam kategori kebahagiaan sosial.

Tidak mudah untuk memperoleh kebahagiaan jenis ini. Apalagi bagi mereka yang bersifat egois. Semua kebahagiaannya diukur dari kebahagiaan diri sendiri. Orang yang demikian adalah tipikal 'pemburu kebahagiaan,' yang justeru tidak pernah menemui kebahagiaan.

Berumah tangga adalah sebuah cara untuk memperoleh kebahagiaan, dengan cara membahagiakan pasangan kita. Isteri atau suami. Mampukah itu terjadi? Mampu, ketika berumah tangga dengan berbekal cinta. Bukan sekadar berburu cinta. Apakah ada bezanya?

Berbekal cinta, bererti kita mencintai pasangan kita. Ingin memberikan sesuatu kepada pasangan agar ia merasa bahagia. Sedangkan berburu cinta, bererti kita menginginkan untuk dicintai. Menginginkan sesuatu dari pasangan kita, sehingga kita merasa bahagia.

Menurut anda, manakah yang lebih baik? Mengejar cinta atau memberikan cinta? Mengejar kebahagiaan ataukah memberikan kebahagiaan? Mengejar kepuasan ataukah memberikan kepuasan? Mana yang bakal membahagiakan, yang pertama ataukah yang kedua?

Ternyata, yang kedua. Mengejar cinta hanya akan mendorong anda untuk berburu sesuatu yang tidak pasti. Yang tidak pernah anda raih. Kerana, keinginan adalah sesuatu yang tidak pernah ada habisnya. Apalagi keserakahan.

Hari ini anda merasa memperoleh cinta dari pasangan anda, maka berikutnya anda akan merasa tidak puas. Dan ingin memperoleh yang lebih dari itu. Sudah memperoleh lagi, berikutnya anda akan ingin lebih lagi.

Ini hampir tak ada bezanya dengan ingin mengejar kesenangan dengan cara memiliki kereta atau rumah. Ketika kita masih miskin, kita mengira akan senang memiliki motorsikal berharga 2-3 ribu ringgit. Kita berusaha mengejarnya. Lantas memperolehnya. Dan kita memang senang.

Tapi, tak berapa lama kemudian, kita menginginkan untuk memiliki kereta yang berharga puluhan ribu. Motorsikal yang telah kita miliki itu tidak lagi menyenangkan, atau apalagi membahagiakan.

Benak kita terus menerus terisi oleh bayangan betapa senangnya memiliki kereta berharga puluhan ribu. Jika kemudian kita MAMPU memenuhi keinginan itu, kita pun merasa senang. Tetapi, ternyata itu tidak lama.
Benak kita bakal segera terisi oleh bayangan-bayangan, betapa senangnya memiliki kereta yang lebih besar dan harganya lebih juga ya. Begitulah seterusnya. Cuba rasakan hal ini dalam kehidupan anda, maka anda akan merasakan dan membenarkannya.

Kesenangan dan kebahagiaan itu bukan anda peroleh dengan cara mengejarnya, melainkan dengan cara merasakan apa yang sudah anda miliki. Dan jika anda mensyukurinya, maka kebahagiaan itu akan datang dengan sendirinya pada perubahan yang datang berikutnya.

Anda tidak perlu mengejar kebahagiaan, kerana anda sudah menggenggamnya. Yang perlu anda lakukan sebenarnya adalah memberikan perhatian kepada apa yang sudah anda miliki. Bukan melihat dan mengejar sesuatu yang belum anda punyai. Semakin anda memberikan perhatian kepada apa yang telah anda miliki, maka semakin terasa nikmatnya memiliki. Jadi, kuncinya bukan mengejar, melainkan memberi. Demikian pula dalam berumah tangga. Jika kita ingin memperoleh kebahagiaan, caranya bukan dengan mengejar kebahagiaan itu. Melainkan dengan memberikan kebahagiaan kepada pasangan kita. Bukan mengejar cinta, melainkan memberikan cinta. Bukan mengejar kepuasan, melainkan memberikan kepuasan.

Maka anda bakal memperoleh kebahagiaan itu dari dua arah. Yang pertama, anda akan memperolehnya dari pasangan anda. Kerana merasa dibahagiakan, ia akan membalas memberikan kebahagiaan. Yang kedua, kebahagiaan itu bakal muncul dari dalam diri anda sendiri. Ketika kita berhasil memberikan kepuasan kepada pasangan kita, maka kita bakal merasa puas. Ketika berhasil memberikan kesenangan kepada partner kita, maka kita pun merasa senang. Dan ketika kita berhasil memberikan kebahagiaan kepada isteri atau suami kita, maka kita pun merasa bahagia.

Ini, nikmatnya bukan main. Jumlah dan kualitinya terserah pada anda. Ingin lebih bahagia, maka bahagiakanlah pasangan anda. Ingin lebih senang, maka senangkanlah pasangan anda lebih banyak lagi. Terserah anda, minta kesenangan, kepuasan, ataupun kebahagiaan sebesar apa. Kerana kuncinya ada di tangan anda sendiri. Semakin banyak memberi semakin nikmat rasanya.

Anda yang terbiasa egois dan mengukur kebahagiaan dari kesenangan peribadi, akan perlu waktu untuk menyelami dan merenungkan kalimat-kalimat di atas.

Contoh yang lebih konkrit adalah perkahwinan dengan cinta yang bertepuk sebelah tangan. Perkahwinan semacam ini sungguh membuat menderita pihak yang tidak mencintai. Padahal ia dicintai. Segala keperluannya dipenuhi oleh pasangannya. Katakanlah ia pihak wanita. Segala keperluan sang wanita selalu dipenuhi oleh suaminya. Rumah ada. Kereta tersedia. Pakaian, perhiasan, dan segala keperluan semuanya tercukupi. Tetapi ia tidak pernah merasa bahagia. Kenapa? Kerana tidak ada cinta di hatinya.

Sebaliknya, sang suami merasa bahagia, kerana ia mencintai isterinya. Ia merasa senang dan puas ketika mapu membelikan rumah. Ia juga merasa senang dan puas ketika mampu membelikan kereta.

Dan ia senang serta puas ketika mampu memenuhi segala keperluan isteri yang dicintainya itu. Semakin cinta ia, dan semakin banyak ia memberikan kepada isterinya, maka semakin bahagialah sang suami. Kalau ia benar-benar cinta kepada isterinya, maka ukuran kebahagiaannya berada pada kebahagiaan si isteri. Jika isterinya bahagia, ia pun merasa bahagia. Jika isterinya menderita, maka ia pun merasa menderita.

Akan berbeza halnya, jika si suami tidak mencintai isteri. Ia sekadar menuntut isterinya agar mencintainya. Memberikan kesenangan, kepuasan dan kebahagiaan kepadanya. Ketika semua itu tidak sesuai dengan keinginannya, maka ia bakal selalu merasa tidak bahagia.

Sebaliknya, jika isteri tersebut kemudian mampu mencintai suaminya – kerana kebaikan yang diberikan terus menerus kepadanya - maka si isteri itu juga bakal memperoleh kebahagiaan kerananya.

Pelayanan yang tadinya dilakukan dengan terpaksa terhadap suaminya, kini berganti dengan rasa ikhlas dan cinta. Tiba-tiba saja dia merasakan kenikmatan dan kebahagiaan yang tiada terkira.

Kalau dulu ia memasakkan suami dengan rasa enggan dan terpaksa, misalnya, kini ia melakukan dengan senang hati dan berbunga-bunga. Kalau dulu ia merasa tersiksa ketika melayani suami di tempat tidur, kini ia merasakan cinta yang membara.

Ya, tiba-tiba saja semuanya jadi terasa berbeza. Penuh nikmat dan bahagia. Padahal seluruh aktiviti yang dia lakukan sama saja. Apakah yang membezakannya? Rasa cinta!

Ketika 'berbekal cinta', semakin banyak ia memberi, semakin banyak pula rasa bahagia yang diperolehnya. Hal ini memberikan gambaran kepada kita bahwa yang bahagia itu sebenarnya bukanlah orang yang dicintai, melainkan orang yang mencintai. Orang yang sedang jatuh cinta...

Kerana itu keliru kalau kita ingin dicintai. Yang harus kita lakukan adalah mencintai pasangan. Semakin besar cinta kita kepadanya, semakin bahagia pula kita kerananya. Dan yang ke dua, semakin banyak kita memberi untuk kebahagiaan dia, maka semakin bahagialah kita....

Begitulah mestinya rumah tangga kita. Bukan saling menuntut untuk dibahagiakan, melainkan saling memberi untuk membahagiakan. Kerana di situlah kunci kebahagiaan yang sebenar-benarnya memberikan kebahagiaan.

* Diforwardkan oleh kwn..

Thursday, June 18, 2009

TAZKIRAH 5

Tercatat di dalam sejarah, generasi cinta mati.....

1. Khalid ibnu Waled semasa menulis surat kepada panglima perang Rome dan Parsi akan mengakhiri warkahnya: (sesudah mengajak
kepada Islam dan perdamaian) dengan kata2:"Dan kalau tidak, aku akan memanahmu dengan tentera yang mencintai mati sebagaimana
kamu mencintai hidup".

2. Ketika Saidina Ali ditikam, beliau berkata,"Aku beruntung demi tuhan Kaabah".

3. Semasa Bilal menghadaPI KEmatian, isterinya berkata,"Alangkah sedihnya....". Sebaliknya Bilal berkata,"Tidak, melainkan aku
gembira. Aku akan menemui orang2 yang aku cintai, Muhammad SAW dan sahabat2nya".

4. Junjungan Besar Nabi SAW bersabda,"Siapa yang cinta untuk menemui Allah, nescaya Allah cinta pula untuk menemuinya".
(HR Bukhari & Muslim).

5. Junjungan Besar Nabi SAW diberi pilihan antara menemui Tuhannya atau tinggal tetap di bumi/dunia, maka baginda memilih
"Teman Daerah Tinggi (Allah)", yakni dengan melalui proses kemtian/kewafatan. Justeru, tidak hairanlah kiranya Rasulullah
bersabda,"Hadiah orng mukmin adalah mati"(Kitab Mukasyafah al-Qulub).


Di forward oleh kwn ke email...

Sunday, June 14, 2009

MUKJIZAT CINTA


Assalamualaikum..kisah ini mengisahkan sebuah pencintaan yang syahdu dan berlandaskan agama. Ia setanding dengan ayat-ayat cinta. Hasil nukilan Muhammad Masykur A.R.Said. Sebuah kisah berlatar belakangkan suasana 3 buah negara. Mesir, Indonesia dan Malaysia. Menceritakan kebudayaan yang berbeza.Mengisahkan watak utama Syamsul yang kecewa di atas tindakannya yang telah mengecewakan seorang perempuan yang amat dicintai bernama Siti Zubaidah. kisah pertemuan yang tidak disangka2 dan akhirnya menimbulkan bibit2 cinta. Di saat ingin disatukan mendapat pengkhabaran yang Syamsul telah ditunangkan dengan pilihan keluarga. Dia menjanjikan suatu hari nanti beliau akan kembali pada Siti Zubaidah sehingga beliau disatukan dengan pilihan keluarga yang bernama Siti Fatimah. Sehebat namanya juga. Akibat penyesalan yang amat sangat beliau telah menderita sakit jiwa yang amat kronik sehingga doktor tidak mampu mengubatinya dengan cara moden. Isteri yang dikasihi, amat memahami dan berusaha bersama sahabatnya mencari Siti Zubadah..sehingga dapat bertemunya dan memujuknya kembali untuk memulihkan keadaan Syamsul yang amat tenat ketika itu..

* yg ana beli covernya warna pink..ni mungkin versi indon.novel yang bagus untuk dibaca dan dijadikan koleksi.

Friday, June 12, 2009

PANCAROBA KEHIDUPAN

Assalamualaikum..peristiwa yang berlaku dalam kehidupan seharian adalah suatu tunjuk ajar yg baik untuk memperbaiki diri..ada perkara yang boleh diterima..ada yang tidak boleh diterima akal..setiap kehidupan ciptaan Allah dicipta berpasang-pasangan. Allah menciptakan perempuan dan pasangannya lelaki bukan pasangannya binatang..semakin byk kes2 kekejaman terhadap wanita berlaku dan ada juga sesetengah kes berlaku pada kaum Adam. Sesetengah kejadian berlaku disbabkan peristiwa silam yang telah menghantui dalam diri..mula bersikap kejam..menyebabkan yang tidak salah menjadi mangsa..baik kaum adam atau hawa...kadang2 susah nak dipersalahkan mana2 pihak menyebabkan keadaan ini berlaku..semoga Allah mempelihara semua makhluknya..Insyaallah..

Tuesday, June 9, 2009

YONG TAU FU SUP..














Assalamualaikum..sedap tak? memang sdap..salah satu mknan kegemaran..first time mkn kat kedai ni pelayan tersalah hantar..kita org tak perasan..dah makan beberapa suap, baru tahu pelayan tersalah hantar..tertukar dgn sepasang suami isteri di meja sebelah..mcm nk marah je pak ciknya..kita org first time mkn..mana nk tahu mcm mana cara kedai tu serve. kali kedua mkn jumpa lagi pak cik dan mak cik ni..tp tak tahulah mereka perasan ke tak..kali kedua mkn, hampir tersilap..tapi nasib baik periksa dulu..takut tersalah lagi mcm ari tu..